Surabaya, SEMARANG Post-Indonesia kembali berduka setelah Kapal Selam Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 yang membawa 53 prajurit terbaik Indonesia dinyatakan tenggelam (Subsunk) dan berpatroli untuk selamanya (On Eternal Patrol).
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) PPPA Daarul Qur’an turut berbelasungkawa dan langsung menyambangi sejumlah keluarga yang ditinggalkan para tentara terbaik bangsa tersebut.
Di kediaman Serda Mes Guntur Ari Prasetya, Pulo Tegalsari, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur tim Laznas PPPA Daarul Qur’an bertemu langsung dengan Berda Asmara, istri dari Serda Guntur.Pada kesempatan itu, Berda Asmara menceritakan bahwa suaminya ingin sekali putri semata wayang mereka yang saat ini berusia delapan tahun menjadi seorang penghafal Al-Qur’an.
“Alhamdulillah sekarang putri kami sedang menghafal juz 30. Semoga bisa mewujudkan keinginan ayahnya untuk menjadi seorang hafidzah 30 juz,” ujar Berda,Senin (26/4).
Selain kediaman Serda Guntur, tim juga menyambangi rumah Lettu Laut Anang Sutrianto di Manukan Yoso, Surabaya, Jawa Timur. Laznas PPPA Daarul Qur’an bertemu dengan istri dari Lettu Anang yang mengaku memiliki firasat bahwa sang suami akan pergi lebih dulu.
“Jadi anak saya laki-laki dua-duanya dimasukkan pondok pesantren agar anak-anak kami dapat menjaga akhlak dan menjadi anak yang sholeh. Mungkin memang karena bapak sudah merasa akan lebih cepat pergi,” ujar istri Lettu Anang.
Selain itu, tim juga menyambangi kediaman Kopda Dirgantara Nugroho Putranto yang meninggalkan laki-laki yang berusia 4,5 tahun. Kepala Cabang Laznas PPPA Daarul Qur’an Surabaya, Muhammad Zuzali menyampaikan dalam kunjungannya, timnya berupaya menguatkan keluarga para prajurit terbaik Indonesia dan menyampaikan salam dari KH. Yusuf Mansur.
“Kami juga memanjatkan doa bersama dan memberikan dana penghormatan untuk keluarga. Semoga dapat membantu dan melanjutkan cita-cita para ahli waris,” tutur Zuzali.
Editor: Khoirul