Semarang, SEMARANG Post - Tutik Haryanti, berjuang menghidupi diri dan keluarganya dengan menjual roti bolang-baling keliling.
Menempati rumah seluas 4x6 meter di kota Purwodadi, Tutik Haryanti, akrab disapa bu Tutik,tak mengeluh dalam memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai sekolah kedua anaknya. Baginya, harus menjadi sosok yang serba bisa bagi keluarga kecilnya baik sebagai sosok 'ibu' yang menyejukkan maupun menjadi sosok 'ayah' tulang punggung keluarga.
Disamping berjualan bolang-baling wanita berusia 40 tahun tersebut juga menebar ilmu sebagai guru ngaji dan kini sudah ada 14 santri yang dibimbing.
" mengajar menjadi hal yang menyenangkan, bisa berbagi ilmu dengan banyak santri dan bermanfaat untuk banyak orang" tutur Tutik Haryanti.
Namun demikian, saat ini janda beranak dua itu tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena menderita penyumbatan pembuluh darah di kepalanya.
“Alhamdulillah, Insya Allah saya ikhlas menjalani ini semua, Gusti Allah sampun ngatur, saya tinggal menjalani saja, jadi saya tidak pernah berpikir yang macam-macam. Saya percaya dengan ketentuan dan rencana-Nya,” tutur Tutik Haryanti.
Menurut Tutik, kondisinya saat ini adalah ujian kenaikan kelas yang mana jika lulus ujian, maka dirinya yakin derajatnya dan derajat keluarganya naik di mata Nya.
Kegigihan dan semangat pantang menyerah Tutik Haryanti dalam menjalani hidup membuat PPPA Daarul Qur'an Semarang terpanggil memberi dukungan berupa biaya pengobatan.
"Semoga dengan bantuan ini, beliau bisa segera sehat kembali serta bisa menebar manfaat lagi untuk keluarga juga para santri mengajinya. Amin," ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Semarang, Muhammad Nur Fauzan
Editor: Khoirul