Semarang, SEMARANG Post - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus positif virus corona varian Delta di Indonesia paling banyak ditemukan di Provinsi Jawa Tengah dengan 80 kasus per 20 Juni 2021. Jumlah tersebut setengah dari total kasus varian Delta di Indonesia yakni 160 kasus yang terdeteksi dari proses Whole Genome Sequencing (WGS) secara berkala.
Daerah terbanyak varian Delta berikutnya ada di DKI Jakarta dengan 57 kasus. Jumlah tersebut meningkat drastis sepekan terakhir. Pada 15 Juni, kasus varian Delta di DKI tercatat ada sembilan kasus.
Selain di Jawa Tengah dan DKI, varian Delta juga ditemukan di tujuh provinsi lainnya. Daerah tersebut yakni di Jawa Timur (10 Kasus), Sumatera Selatan (3 kasus), dan Kalimantan Tengah (3 kasus) kemudian di Kalimantan Timur (3 kasus), Banten (2 kasus), Gorontalo (1 kasus), dan Jawa Barat (1 kasus).
Seperti ditulis pada laman cnnindonesia.com, Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, setidaknya sekitar 62 warga Kudus positif terpapar Covid-19 varian Delta. Ganjar meminta warga Jateng lebih waspada terhadap varian Covid-19 yang berasal dari India tersebut.
"Besar kemungkinan jumlah yang tertular varian di Kudus lebih banyak dari yang kita temukan saat ini dan sangat terbuka kemungkinan varian Delta masuk ke daerah-daerah lainnya," kata Ganjar dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo pada 16 Juni lalu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 2021 memasukan varian Delta ke dalam kategorikan Variant of Concern (VOC). VOC terdiri dari varian Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).
Editor: Anast