Semarang, SEMARANG Post - Memanfaatkan limbah sampah rumah tangga seperti Styrofoam sebagai media bercocok tanam bawang merah menjadi kontribusi kreasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT DR XII Universitas UIN Walisongo kepada ibu-ibu PKK RT 06 RW 08 Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa (17/08/2021).
Farah Nisrina, anggota KKN MIT DR XII Kelompok 16, mengatakan bahwa pemanfaatan Styrofoam bekas merupakan upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan sampah rumah tangga khususnya Styrofoam menjadi media bercocok tanam bawang merah di rumah tanpa memerlukan lahan yang luas.
Proses penanaman bawang merah menggunakan media Styrofoam sangatlah mudah, tidak perlu melakukan penyiraman seperti bercocok tanam pada umumnya karena media yang digunakan sudah memakai air. Selain itu metode bercocok tanam menggunakan Styrofoam ini tidak bergantung pada cuaca.
“ Untuk perawatan yang harus dilakukan sangat sederhana, cukup dilakukan pengecekan kadar air di Styrofoam, setiap harinya air diganti agar bawang merah dapat tumbuh secara optimal,” tutur Farah.
Hal pertama yang perlu dilakukan yakni menyiapkan Styrofoam bekas, lalu lubangi tutupnya seukuran dengan bawang merah yang akan ditanam. Satu Styrofoam berukuran 15 x 15 cm dapat diisi dengan sembilan bawang merah. Kemudian potong bagian tutup Styrofoam agar terpisah dengan wadah di bawahnya. Beri air secukupnya dan pastikan akar bawang merah menyentuh air.
Ketua PKK ibu-ibu RT 06 RW 08 Kelurahan Sambiroto mengatakan kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN di lingkungannya merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat yang sangat bermanfaat karena mampu mengubah pemikiran sampah menjadi bermanfaat dalam rangka menjaga bumi.
Editor: Anast