Ungaran, SEMARANG Post - Sebagai figur Sang Pamomong Ki Lurah Semar berniat membangun Gedhong Kencana. Sungguh terasa janggal seorang Batur memiliki niat membangun gedung emas.
Atas niatnya itu Ki Lurah Semar menjadikan Petruk sebagai duta untuk meminjam Jamus Kalimasada ke Amarta. Jamus Kalimasada tersebut sebagai syarat untuk membangun Gedhong Kencana. Nasib belum berpihak. Sesampainya di Amarta Jamus Kalimasada telah dibawa prabu Krisna gadungan dengan tipu muslihat.
Atas kejadian itu Petruk diperintahkan untuk mencarinya, Dalam pencariannya Petruk bertemu bertemu ayah kandungnya, oleh ayah kandungnya Petruk diubah ujudnya menjadi seorang ksatria dan diberi pusaka sebagai senjata untuk mengalahkan Krisna gadungan.
Di tengah hutan bertemulah Petruk dengan Krisna gadungan yang telah mengubah ujud menjadi Dewi Durga. Permusuhan tak bisa dihindarkan.
Sepenggal cerita wayang kulit lakon Semar Mbangun Gedhong Kencana yang digelar menyambut Hari jadi ke 501 Kabupaten Semarang bertempat di rumah dinas Bupati pada Sabtu 26 Maret 2022.
Dalang yang menjalankan lakon tersebut Ki Suyadi, Ki Gondo Suharno, Ki Bayu Sekti, dan Ki Baku Nendra P.
Dalam sambutannya, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, S.H.,M.H. menyampaikan untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian wayang kulit sebagai sebagai budaya nasional. Pada kesempatan yang sama Ngesti Nugraha mengimbau kepada semua pihak untuk tetap patuh protokol kesehatan dan melaksanakan program vaksinasi dari pemerintah.
Pagelaran wayang kulit lakon Semar Mbangun Gedhong Kencana dihadiri tamu undangan dari kalangan pemerintahan Kabupaten Semarang diselenggarakan secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat.
Editor: Anast