Semarang, SEMARANG Post - Dimasa revolusi industri 4.0 diharapkan masyarakat Indonesia tidak sebatas penikmat namun juga sebagai pelaku, lebih-lebih Indonesia memiliki fasilitas pendidikan dalam bentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dilatarbelakang kondisi tersebut di atas, beberapa staff edukasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) dalam Program Kegiatan kepada Masyarakat (PKM) memberikan pelatihan kepada guru-guru SMK tentang konfigurasi sensor pada Internet of Things (IoT), IoT merupakan bagian penting pada industri 4.0 yang membedakan dengan teknologi sebelumnya.
Pelatihan diselenggarakan di Laboratorium FTIK USM dan staff edukasi yang terlibat pelaksanaan pelatihan ini adalah Victor Gayuh Utomo, Whisnumurti Adhiwibowo dan Basworo Ardi Pramono juga beberapa mahasiswa antara lain, Eko Ridho Wicaksono dan Yuli Budi Pangestu.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKM bertujuan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat lebih-lebih setelah lulus dan terjun ke masyarakat.
Pada sesi diskusi, muncul usulan dari Agus Munif, S.Kom salah satu peserta untuk membangun proyek percobaan dengan memanfaatkan sensor IoT.
Pelatihan tentang sensor Internet of Things (IoT) berbentuk hands-on dan workshop. Peserta diajak mencoba merangkai dan membuat program yang dibutuhkan dengan bimbingan instruktur.
Perangkat yang digunakan antara lain komputer mini Raspberry Pi, sensor gerak dan logic board. Pada sisi pemrograman, digunakan bahasa pemrograman Python untuk mengambil data dari sensor dan melakukan interaksi yang dibutuhkan.
“Untuk mempelajari dasar sensor IoT semacam ini tidak dibutuhkan perangkat yang memiliki harga mahal. Spesifikasi yang dibutuhkan juga cukup sederhana. Sistem operasi untuk Raspberry Pi juga tersedia luas dengan banyak pilihan dan bersifat tidak berbayar sehingga tidak memberatkan. Hanya diperlukan ketelitian untuk mempelajari rangkaian dan kreativitas untuk mencoba berbagai sensor” ucap salah satu instrukur disela-sela kegiatan.
Editor: B. Rustono