Semarang, SEMARANG Post - Self acceptance atau penerimaan diri merupakan salah satu aspek penting setiap orang, terutama pada remaja di fase pencarian jati diri dan perlu diwujudkan guna mendukung perjalanannya menuju manusia seutuhnya.
Dalam rangka mewujudkan Self acceptance remaja, lima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Baris Asa PKM-PM UNNES merancang serangkaian program melalui pendekatan Asset-based Community Development guna meningkatkan Self acceptance (penerimaan diri) dan pencegahan Toxic Relationship para penerima manfaat remaja di PPS PGOT Mardi Utomo Semarang.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan oleh lima mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri Semarang sebagai rangkaian dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa
Kelima mahasiswa tersebut Ayu Ratri Prihandini sebagai ketua, Sandya Sarira Ayu, Nur Fitriana Almaira, Shelma Rania, dan Meidita Ananda sebagai anggota.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan ini juga melibatkan Yogi Swaraswati S.Psi., M.Si. selaku dosen pendamping dan segenap pekerja sosial demi mendukung upaya keberlanjutan program.
Dipilihnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PPS PGOT Mardi Utomo Semarang didasari fakta kondisi lapangan yang disesuaikan dengan kebutuhan di PPS PGOT Mardi Utomo Semarang.
“Kita di Panti ini belum ada yang dapat secara intens memperhatikan kondisi psikologis warga binaan di panti” ungkap Sukis
Sebagai pekerja sosial di PPS PGOT Mardi Utomo Semarang, Sukis menegaskan kehadiran program pengabdian masyarakat Tim Baris Asa PKM-PM UNNES menjadi upaya mewujudkan peningkatan kesadaran psikologis terutama dalam aspek penerimaan diri para penerima manfaat remaja di panti.
Program diawali dengan kegiatan building rapport dengan para penerima manfaat bertajuk 'Sobat Asa' bertujuan membangun keakraban hubungan antara penerima manfaat dan juga fasilitator.
Program terdiri dari enam rangkaian sesi kegiatan yang saling melengkapi dengan masing-masing indikator keberhasilan didalamnya.
Serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Tim Baris Asa diisi dengan berbagai kegiatan yang menjadi pendorong positif guna meningkatkan penerimaan diri pada remaja di PPS PGOT Mardi Utomo.
Berbagai kegiatan tersebut diantaranya pemberian pengetahuan mengenai pentingnya penerimaan diri, cara menjaga diri dari hubungan yang merugikan atau toxic relationship yang dipadupadankan dengan berbagai teknik-teknik sebagai metode pembelajaran seperti butterfly hugs, journaling, melukis hingga relaxing yoga.
Seluruh materi disampaikan dengan berbagai intervensi yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing mitra.
Beragam metode pendekatan dilakukan Tim Baris Asa kepada penerima manfaat remaja di PPS PGOT Mardi Utomo Semarang dalam rangka menjalin hubungan lebih akrab mewujudkan visi dan misi komunitas yaitu meningkatkan self-acceptance atau penerimaan diri dan melatih kemandirian para penerima manfaat.
Kegiatan berjalan lancar hingga akhir dan terpancar antusiasme para remaja kian hari kian meningkat dalam mengikuti berbagai sesi yang telah dirancang.
Diharapkan penerima manfaat dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya yang telah dipelajari dalam kehidupan bermasyarakat nantinya.
#pkmpm
#barisasa
#selfacceptance
#kemdikbudri
Kontributor: Shelma Rania
Editor: Anast